DPR Dukung Nakes Terampil Terlibat Guna Percepat Kasus Stunting Turun

Jakarta, wartaduta – Anggota Komisi X DPR RI Fraksi NasDem Lestari Moerdijat mendukung keterlibatan tenaga kesehatan (nakes) terampil untuk mendeteksi kecukupan gizi anak dan balita.

Anggota Komisi X DPR RI Fraksi NasDem Lestari Moerdijat mendukung keterlibatan tenaga kesehatan (nakes) terampil.
Anggota Komisi X DPR RI Fraksi NasDem Lestari Moerdijat mendukung keterlibatan tenaga kesehatan (nakes) terampil.

Menurutnya, keterlibatan nakes terampil ini menjadi krusial, sebab dapat mempercepat upaya menekan angka kasus stunting di tanah air secara signifikan.

Ririe, sapaan akrab Lestari Moerdijat, juga turut mendorong setiap pemangku kepentingan, baik tingkat pusat maupun daerah, agar konsisten serta aktif mewujudkan upaya tersebut menjadi nyata.

Dia juga menyetujui dalam meningkatkan literasi kecukupan gizi keluarga harus melibatkan para nakes terampil, sehingga diharapkan setiap anggota rumah tangga dapat memahami dan mempraktikan pengetahuan tersebut.

Dirinya juga menginginkan generasi bangsa Indonesia menjadi kuat dan tangguh untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan.

“Keterlibatan tenaga kesehatan dan masyarakat yang terlatih sangat penting dalam percepatan penurunan jumlah kasus stunting di tanah air,” terang Ririe, Sabtu 25 Maret 2023.

Sebelumnya, Dewan Pengurus Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPD PPNI) Kota Surabaya, Kamis (23 Maret) mengerahkan sedikitnya 1.500 perawat untuk menangani dan mencegah indikasi gejala balita stunting di kota pahlawan itu.

Ribuan perawat tersebut fokus memprioritaskan upaya penanganan dan pencegahan indikasi gejala balita stunting di empat kecamatan di Surabaya, Jawa Timur.

Di sisi lain, berdasarkan informasi yang diterim Ririe, kini Indonesia telah mengurangi angka stunting dari 24,4 persen pada 2021 menjadi 21,6 persen pada tahun lalu.

Namun, pengurangan ini dianggap belum maksimal. Sebab, kata Ririe, masih banyak upaya yang harus dilakukan untuk mencapai target penurunan angka kasus stunting hingga 14 persen pada akhir tahun 2024.

Maka dari itu, dia berharap usaha yang dilakukan seperti para perawat di Surabaya bisa turut diterapkan juga di sejumlah daerah yang memiliki angka kasus stunting tinggi.

Post a Comment