Komisi I Nilai Kunjungan Presiden Jokowi Tunjukkan Kemitraan Strategis dengan Korsel

Jakarta, wartaduta.com – Anggota Komisi I DPR RI Christina Aryani menilai kunjungan Presiden Joko Widodo ke Korea Selatan, pada Kamis 28 Juli 2022 menunjukkan kemitraan strategis antara Indonesia dan Korsel.

Kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan, Kamis 28 Juli 2022, menunjukkan kemitraan strategis.
Kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan, Kamis 28 Juli 2022, menunjukkan kemitraan strategis.

“Kunjungan Presiden Jokowi ke Korea Selatan dalam rangkaian kunjungannya ke Beijing dan Tokyo semakin memperlihatkan kemitraan strategis kita dengan Korea Selatan,” kata Christina, Jakarta, Jumat 29 Juli 2022.

Dia mengatakan, sehari sebelumnya delegasi Komisi I DPR RI juga berada di Korea Selatan dalam rangka tugas pengawasan kinerja KBRI.

Dalam kunjungan itu, kata Christina, Komisi I DPR memastikan beberapa isu yang harus dikawal dengan baik untuk memperkuat diplomasi RI di Korsel.

“Diplomasi tersebut seperti ekonomi, budaya, pariwisata, perlindungan WNI, dan menjajaki kemungkinan peluang kerja di luar sektor ‘manufacturing’ dan perikanan bagi pekerja migran Indonesia,” kata Christina.

Dia menjelaskan, Komisi I DPR RI memberikan beberapa catatan selain isu ekonomi, yakni terkait perlindungan pekerja migran Indonesia seiring dengan dimulainya lagi pengiriman PMI ke Korsel, selain isu ekonomi.

Menurutnya, Korea Selatan merupakan investor terbesar keenam di Indonesia, sehingga sangat wajar jika Presiden Jokowi memberi perhatian khusus dalam kunjungannya, terutama Presiden sendiri yang menghadiri pertemuan-pertemuan dengan para CEO perusahaan Korsel.

“Ini memperlihatkan komitmen pemerintah memastikan Korsel adalah mitra strategis kita di bidang ekonomi, sekaligus memperlihatkan iklim investasi Indonesia saat ini yang kian kondusif,” ujarnya.

Christina juga menilai, kunjungan yang dilakukan Presiden Jokowi turut menguatkan diplomasi RI di Korsel yang selama ini sudah dilakukan dengan baik oleh perwakilan RI di Seoul.

Christina turut mengapresiasi inisiatif terbentuknya fungsi di KBRI untuk mendorong ekonomi kreatif, digital, percepatan “start up”, dan diplomasi publik.

Lanjutnya, Komisi I mendorong KBRI untuk mengupayakan agar pekerja migran kita dapat merambah sektor lain di luar perikanan dan manufaktur, sebab ada potensi PMI kita untuk masuk pada bidang-bidang lain, seperti pertanian.

Selain itu, menurut Christina, Komisi I DPR RI membahas aspek-aspek lain agar kemitraan strategis Indonesia dengan Korea Selatan semakin membawa manfaat positif.

Post a Comment